Kamis, 15 Desember 2011

BlackBerry P’9981 Bergaya Mewah bak Porsche




Cerita “perkawinan” antara vendor produk TI dan produsen mobil mewah bukan hal yang aneh lagi terdengar di telinga kita. Sebut saja Acer yang menggandeng Ferrari dan Asus dengan Lamborghini.
Langkah serupa juga baru-baru ini diambil oleh Research In Motion (RIM). Mereka menunjuk Porsche, merek mobil mewah asal Jerman, untuk mendesain ponsel cerdas eksklusifnya. Hasilnya diumumkan dalam wujud BlackBerry P’9981.
BlackBerry P’9981 hadir dibalut bahan logam baja tahan karat (stainless steel) dan diberi sentuhan bahan kulit. Garis-garis pembentuk bodinya pun terlihat lebih tegas sehingga memberi kesan keren dan elegan.
Secara spesifikasi, P’9981 tidaklah jauh berbeda dibandingkan BlackBerry Bold 9900, antara lain prosesor 1,2 GHz, 8 GB internal storage, 768 MB RAM, kamera 5MP + perekam video HD, serta BlackBerry OS 7.
Namun, P’9981 menyematkan beberapa feature pembeda, seperti angka PIN spesial yang bisa mengidentifikasi pengguna sebagai pemilik P’9981 di kontak BBM, antarmuka eksklusif Porsche Design, dan aplikasi augmented reality Wikitude World Browser.
“Sejak 1972, Porsche Design telah mempersembahkan produk-produk bergaya ikonik dan BlackBerry P’9981 akan menjadi landmark kami selanjutnya,” ujar Dr. Juergen Gessler (CEO Porsche Design Group).
Belum ada keterangan resmi dari RIM mengenai jadwal ketersediaan dan banderol P’9981, tetapi situs MobileSyrup menyebutkan kisaran harga US$2000.

sumber :http://www.infokomputer.com/reguler/blackberry-p-9981-bergaya-mewah-bak-porsche

Empat Anak Bangsa Bersaing dalam Kontes IT Travelers Go!



alt
Menghadapi pesaing lebih dari 1.750 pendaftar, terpilihlah 4 orang kontestan asal Indonesia untuk mengikuti kontes IT Travelers Go! yang akan berkeliling di empat kota besar di Asia.
Adalah Yasmin, Ivan Loviano Soekarno, Rahmat Hidayat, dan Arif Satriyo Pambudi yang terpilih untuk menunjukkan bahwa produk teknologi mampu mendukung kehidupan mereka sehari-hari.
Kontes IT Travelers Go! telah dimulai sejak tanggal 14 Oktober dan akan berakhir pada tanggal 2 November 2011 di Taipei, Taiwan. Selama perjalanan 21 hari, para IT Traveler ini sudah menempuh perjalanan dari Jakarta ke New Delhi dan Hanoi.
Dalam perjalanan itu pula, para IT Travelers ini dilengkapi dengan berbagai produk teknologi asal Taiwan. Alhasil, mereka pun dpaat berbagi pengalaman keseharian mereka dengan seluruh dunia melalui update blog mereka di www.ittravelersgo.com. Pemenangnya akan dipilih berdasarkan popularitas dukungan dan komentar yang terkumpul serta kualitas posting blog, video, dan foto mereka.
“Merupakan sebuah pengalaman yang mendebarkan saat mengetahui bahwa kami benar-benar menjadi finalis yang akan mewakili Indonesia dalam kontes ini. Kami memang suka bepergian dan kontes ini menjadi kesempatan bagi kami untuk dapat menjelajahi tempat-tempat indah di dunia. Untuk setiap lokasi yang kami kunjungi, feature teknologi terbaik dalam beragam perangkat asal Taiwan telah sangat membantu kami dalam menciptakan posting blog yang bisa mengabadikan momen berharga di setiap lokasi dan tentu saha memungkinkan kami untuk dapat berbagi momen indah selama perjalanan serta menunjukkannya kepada semua orang,” ucap salah seorang IT Travelers asal Indonesia. 
Menurut penuturan Wayne W. Wu (Wakil Pimpinan TAITRA), IT Travelers Go! merupakan salah satu bentuk dari proyek kampanye pemasaran & komunikasi terpadu (IMC) untuk mendekatkan diri kepada para konsumen, termasuk di Indonesia, India, dan Vietnam.
Secara keseluruhan, kontes IT Travelers Go! ini didukung penuh oleh 18 merek teknologi asal Taiwan, seperti Acer, MSI, Trend Micro, HTC, Genius, Innergie, PQI, BenQ, Transcend, Optoma, ZyXEL, Apacer, Adata, D-Link, Mio, Thermaltake, Silison Power, dan Asus. 

Sumber :http://www.infokomputer.com/reguler/empat-anak-bangsa-bersaing-dalam-kontes-it-travelers-go

Ditemukan! Bug pada Peranti Apple



alt
Sebuah celah keamanan telah ditemukan pada sistem operasi bawaan iPhone dan iPad. Bug ini memungkinkan hacker untuk menyusupkan aplikasi secara tersembunyi dan diam-diam akan memasang dirinya untuk mencuri data, mengirim pesan atau menghancurkan segala data yang ada.
Hal ini diungkapkan oleh Charlie Miller, seorang peneliti dari Accuvant Lab yang telah melakukan ujicoba dengan membuat prototipe program semacam malware untuk menguji ketahanan dan meletakkannya di App Store miliki Apple. Dan hasilnya, App Store gagal mengidentifikasi program jahat tersebut dan berhasil melewati proses pemeriksaan keamanan.
"Sebelumnya Anda memang tidak perlu kuatir jika hendak mengunduh apapun dari App Store. Namun sekarang kita tidak tahu apa saja yang bisa dilakukan suatu aplikasi. Hal ini bisa menjadi perhatian bahwa sebuah program jahat masih bisa menembus sistem keamanan dengan adanya bug tadi", papar Miller.

Miller mengatakan bahwa dia telah membuktikan teorinya tersebut dengan membangun aplikasi pemantau pasar saham buatannya yaitu InstaStock. Setelah aplikasi ini terpasang, secara otomatis akan terhubung kembali keservernya, dan dari sini Miller bisa melakukan apapun secara bebas. Bahkan Miller telah mendemonstrasikan hal ini yang bisa dilihat melalui Youtube. Anda yang penasaran bisa melihatnya melalui alamat http://www.youtube.com/watch?v=ynTtuwQYNmk.
Pihak Apple sendiri sejauh ini belum merespon pernyataan tersebut secara resmi. Secara personal, Miller telah dihubungi oleh pihak Apple secara langsung. Meski pihak Apple tidak (atau belum) memberi pernyataan resmi mengenai masalah ini ke publik, namun Miller mengatakan bahwa pihak Apple sedang melakukan proses perbaikan terhadap masalah tersebut.
Pada tahun 2007, Miller juga berhasil menemukan bug pada Safari mobile dan pada tahun 2009 berhasil pula mengidentifikasi bug pada sistem iPhone.

sumber :http://www.infokomputer.com/reguler/ditemukan-bug-pada-piranti-apple

Tablet PC Terbesar Di Dunia

Baru-baru ini, Ardic, sebuah perusahaan teknologi di Turki memperkenalkan sebuah prototipe tablet PC berbasis Android yang menggunakan layar berukuran 65 inci. Dengan ukuran tersebut, bisa jadi peranti ini merupakan tablet PC terbesar di dunia hingga saat ini.
Namun, sejatinya peranti tersebut bukan murni sebuah tablet PC berukuran besar. Ardic menghadirkan suatu paket peranti yang terdiri dari sebuah tablet PC berukuran 10 inci, sebuah docking, dan sebuah layar 65 inci. Tablet 10 inci tersebut dihubungkan melalui docking sebagai perantara dan dihubungkan ke layar 65 inci tadi, sehingga jadilah tablet PC dengan layar berukuran besar.

Uniknya lagi, layar LCD 65 inci ini memiliki fungsi layar sentuh dan berfungsi layaknya layar tablet PC. Jadi, saat tablet 10 inci dikoneksikan ke layar 65 inci, otomatis fungsi layar 10 inci berpindah ke layar 65 inci. Saat diperagakan melalui YouTube, terlihat layar 65 inci memiliki tingkat responsivitas yang tinggi dalam merespon sentuhan jari pengguna, benar-benar seperti menggunakan tablet PC berukuran besar.

Jika tidak dikoneksikan ke layar 65 inci, tablet 10 inci tersebut tetap bisa dioperasikan secara mandiri layaknya tablet kebanyakan. Tablet tersebut dipersenjatai dengan NVIDIA Tegra 2, memori RAM 1 GB, dual kamera, port HDMI dan USB, serta slot microSD. Tablet ini juga mendukung koneksi 3G dan nirkabel. SIstem operasi yang digunakan yaitu Android 3.0 Honeycomb.

Menurut Ardic, peranti ini nantinya akan ditujukan untuk tujuan edukasi dan juga segmen enterprise. Peranti ini diharapkan menjadi solusi bagi mereka yang mencari alternatif dalam menggantikan fungsi papan tulis. Ke depannya, Ardic juga akan mengaplikasikan peranti tersebut agar bisa digunakan dengan teknologi smartphone.

Jika Anda penasaran, bisa melihat demo peranti ini pada YouTube dengan alamat http://www.youtube.com/watch?v=0X1NyZRX_Tk

sumber: http://www.infokomputer.com/reguler/tablet-pc-65-inci-terbesar-di-dunia